Halaman

Senin, 05 Desember 2011

the true story by myself




wah aku bingung mau buat postingan ini, soalnya apa . . . aku tu paling gak bisa ngomong kalaw dah bahas cewek yah tapi gapalah ini cuman sebatas pengalamanku aja ya . . . . biar da yang nanggapin. 

saat memasuki awal SMA aku merasakan hal yang beda, dalam diriku dah gak ingin masuk SMA tersebut namun itu tuntutan yang harus kujalani gak da jalan lain. setelah beranjak hari kulewati di SMA aku merasa nyaman karena apa (ada yang tahu) karena ada seseorang yang bisa buatku nyaman walaupun aku gak pernah memilikinya namun itu sangatlah membantu. aku sangat senang saat kita bisa bersama dalam satu organisasi. itulah awal aku merasa bahagia di SMA, saat-saat pertama kunikmati, walupun yang aku pikirkan tak pernah memikrkanku namun itu dah cukup untukku, itulah jalan yang kudapat, aku ingin rasanya mengungkapkan ini dari dulu namun saat aku ingin maju rasanya tembok besar menghadangiku, dan rasa antusias darimu pun tak ada, ini membuatku merasa mengundurkan diri terlebih dahulu. saat masa-masaku terisi dengan canda dan tawa bersama teman-teman dan di tuntut kegiatan beserta kesempatan lomba, engkau tak pernah kulupakan dalam hidupku, diselah-selah kesibukanku kuselalu memikirkanmu. 

setahun tlah berlalu serasa sangat cepat sekali untuk bersamamu di organisasi, akupun belum bisa tuk mengatakannya, aku selalu menunggu waktu tuk bersamamu namun selalu ada aja hal yang mengganggu seperti kegiatan yang harus dituntaskan, tanggungan lomba ataupun tugas-tugas sekolah yang menggunung, namun apa usaha ini kan diberikan imbalan yang antusias darinya, aku pun tak tau aku belum bisa melakukannya, rasa canggung ini pun selalu membayangiku, saat-saat aku mulai tak ingin memikirkanmu, agar aku bisa vokus dalam semua kegiatannku namun bayangmu selalu membayangiku, tak kan bisa terhapuskan didalam benakku, engkau selalu menjadi teman dalam hidupku, masa-masa indah dan kejayaan di SMA selalu ada dukungan darimu (mungkin n ngarep hhe), tak apalah walaupun engkau tak pernah memikirkanku, aku juga dah bahagia, aku sudah merasa senang tuk semua ini, saat beranjak di kelas XI engkau ternyata tak kembali berkecimpung didalam organisasi, aku pun tak bisa berharap lebih tentang itu, soalnya aku bukan siapa-siapanya kamu, rasa sedih itu pun beerdatangan, namun tak apalah semua yang bersama pasti kan pudar kembali dan akan diganti yang lain, saat pertama aku tanya "kenapa L** kamu kok gak ikut OSIS lagi kan enak kita bisa tambah pengalaman?" tanyaku, dan dijawab "gak ah gak enak ox n gak bisa fokus sama pelajaran, rugi aku" jawaban yang sangat tak kuharapkan, yah aku tak bisa berbuat apa-apa. akhirnya lama kemudian aku bisa menyesuaikan diri dalam organisasi tanpamu, karena apa walaupun d organisasi tak bisa bertemu, kita masih bisa bertemu di dalam kelas karena kita satu kelas dan asyiknya lagi (tahu kenapa) dia duduknya di depan tempat duduku "asyeeeek" aku pun bahagia untuk itu, mungkin kamu gak tahu dan gak kan pernah tahu tentang itu, karena itu sebuah pemikiranku. hari-hari terus berganti dan tak ada yang berubah tentangku dan kamu. aku masih tetap canggung tuk membicarakannya. sampai hampir berganti tahun masih tetap seperti ini. aku pun merasa biasa saja, karena banyak hal yang harus kulakukan dan ku selesaikan. 

setelah semesteran sudah mulai berakhir dan beranjak ke kelas yang lebih tinggi hampir dua tahun aku belum bisa mengatakannya, sekarang telah berbeda dengan masa-masa sebelumnya, kita telah kelas XII akupun gak tau harus bagaimana?. kita semakin berjarak dan tak ada yang bisa mengikatnya kembali, rasa saling malu dan acuh datang menghadiri di kehidupannya, aku kan berusaha semampuku, padahal semua kegiatan dan tugas-tugasku yang berkecimpung di organisasi sekarang telah usai dan tak ada waktu untuk memikirkan itu, karena apa pasti dah tahu sendiri, karena ada seseorang yang harus difikirkan, berbeda dengan harapan dan kenyataan, tak ada rasa padanya untuk memberikan peluang untukku, sekarang sudah kelas XII dan waktunya memfikirkan ujian mungkin tak akan pernah ada tempat ku di dalam benaknya, mungkin kan ku jadikan ini sebagai pandangan pertama dalam hidupku, selama 15 tahun tak ada yang aku fikirkan. 

terima kasih untuk semua walaupun aku tak bisa bersamamu aku telah bahagia, kan kucoba lanjutkan tekadku yang dulu dah kubilangkan, namun bila engkau memberikan kesemapatan kan kucoba tuk meraihnya , , , ,
that all about my tell for you (LS) 

"TRUE STORY IN MY 17"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar